Kamis, 18 Februari 2010

Pemeranan


Aktor?.?.?.?

Pemeran atau aktor adalah salah satu elemen pokok dalam pertunjukan teater. Sebelum memainkan karakter, pemeran harus menguasai tubunhya. Penampilan fisik pemeran dalam pentas berhubungan dengan penampilan watak, sikap, gesture, dan umur peran yang digambarkan. Untuk mewujudkan laku peran di atas pentas, pemeran harus mengetahui,

memahami, dan memfungsikan dengan baik alat dan sarana yang akan dipergunakan. Alat dan sarana tersebut adalah tubuh dan jiwanya sendiri. dia harus tahu betul cara berjalan yang gagah, jalannya orang yang sudah sangat tua, cara membungkuk, cara menengok, cara melambai, bagaimana posisi punggungnya, dan lain-lain. Oleh karena tubuh pemeran sangat dominan di atas pentas. Beberapa latihan yang perlu diasah bagi aktor :

1. PEMANASAN

Peregangan atau pemanasan (warm-up) yaitu serial dari gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap.

1. Pemanasan Jari dan Pergelangan Tangan

2. Pemanasan Siku

3. Pemanasan Bahu

4. Pemanasan Leher

5. Pemanasan Batang Tubuh

6. Pemanasan Tungkai Kaki dan Punggung

7. Pemanasan Pergelangan Kaki, Tungkai, Punggung

2. KETAHANAN

1. Otot Perut

2. Otot Perut dan Pinggang

3. Kaki, Lutut, dan Tangan

4. Lengan, Bahu, dan Dada

3. PENDINGINAN

Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu serial pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi tubuh. Sasaran dari latihan ini adalah sebagai berikut:

Ø Mengakhiri setiap latihan dalam suasana yang menyenangkan.

Ø Menetapkan suatu serial gerakan dengan maksud untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan, meregangkan otot-otot dan melancarkan peredaran darah, serta menstabilkan pernafasan.

Ø Memperbaiki kesadaran diri dari kebutuhan-kebutuhan otototot.

4. OLAH SUARA

1. Senam Wajah

2. Senam Lidah

3. Senam Rahang Bawah

4. Latihan Tenggorokan

5. Berbisik

6. Bergumam

Fungsi bergumam adalah sebagai pemanasan organ produksi suara.

5. PERNAFASAN

Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung carbondioksida.

1. Pernafasan Dasar

2. Pernafasan Perut

Ciri dari pernafasan perut adalah pada waktu menghirup udara, rongga perut mengembang untuk memberi ruang yang leluasa bagi paru-paru dalam menyimpan udara. Pernafasan ini juga ditandai dengan naik turunnya sekat diafragma yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut.

3. Pernafasan Dada

Ciri dari pernafasan dada adalah pada waktu kita menghirup udara rangka dada mengembang untuk memberikan ruang leluasa bagi paru-paru dalam menyimpan udara.

4. Pernafasan Diafragma

Fokus nafas diarahkan pada sekat antara rongga dada dan rongga perut yang disebut dengan sekat diafragma. Ciri dari pernafasan diafragma adalah otot-otot sekat diafragma akan mengembang dan mendatar ketika menghirup udara dan mencekung ketika menghembuskan nafas. Sekat diafragma terletak persis di bawah rongga dada dan di atas perut.

6. OLAH RASA

Pemeran teater membutuhkan kepekaan rasa. Dalam menghayatai karakter peran, semua emosi tokoh yang diperankan harus mampu diwujudkan. Oleh karena itu, latihan-latihan yang mendukung kepekaan rasa perlu dilakukan. Terlebih dalam konteks aksi dan reaksi. Seorang pemeran tidak hanya memikirkan ekspresi karakter tokoh yang diperankan saja, tetapi juga harus memberikan respon terhadap ekspresi tokoh lain.

Banyak pemeran yang hanya mementingkan ekspresi yang diperankan sehingga dalam benaknya hanya melakukan aksi. Padahal akting adalah kerja aksi dan reaksi. Seorang pemeran yang hanya melakukan aksi berarti baru mengerjakan separuh dari tugasnya. Tugas yang lain adalah memberikan reaksi (Mary Mc Tigue, 1992). Dengan demikian, latihan olah rasa tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kepekaan rasa dalam diri sendiri, tetapi juga perasaan terhadap karakter lawan main. Latihan olah rasa dimulai dari konsentrasi, mempelajari gesture, dan imajinasi.

7. KONSENTRASI

Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Makin menarik pusat perhatian, makin tinggi kesanggupan memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan dimainkan.

1. Tujuan

Dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang pemeran harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah

mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi pemeran akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan.

* Konsentrasi dengan Panca Indera, latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih lima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan dalam ingatan.

* Indera Penglihat

* Indera Pencium

* Indera Pendengaran

* Indera Pengecap

* Indera Perasa Atau Peraba

8. GESTURE

Gesture adalah sikap atau pose tubuh pemeran yang mengandung makna. Latihan gesture dapat digunakan untuk mempelajari dan melahirkan bahasa tubuh. Ada juga yang mengatakan bahwa gesture adalah bentuk komunikasi non verbal yang diciptakan oleh

bagian-bagian tubuh yang dapat dikombinasikan dengan bahasa verbal.

1. Manfaat

Mempelajari dan melatih gesture adalah mengerti apa yang tidak terkatakan dan yang ada dalam pikiran lawan bicara. Selain itu, dengan mempelajari bahasa tubuh, akan diketahui tanda kebohongan atau tanda-tanda kebosanan pada proses komunikasi yang sedang berlangsung. Bahasa tubuh semacam respon atau impuls dalam batin seseorang yang keluar tanpa disadari. Sebagai seorang pemeran, gesture harus disadari dan diciptakan sebagai penguat komunikasi dengan bahasa verbal.

2. Macam-macam gesture yang dapat dipahami orang lain adalah

* Gesture dengan tangan, adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi maupun gerak kedua tangan.

* Gesture dengan badan, adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh pose atau sikap tubuh seseorang.

* Gesture dengan kepala dan wajah, adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi kepala maupun ekspresi wajah.

* Gesture dengan kaki. adalah bahasa tubuh yang tercipta oleh posisi dan bagaimana meletakkan kaki.

9. IMAJINASI

Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, dimana gambaran tersebut tidak pernah dialami sebelumnya. Belajar imajinasi dapat menggunakan fungsi ”jika” atau dalam istilah metode pemeranan Stanislavski disebut magic-if. Latihan imajinasi bagi pemeran berfungsi mengidentifikasi peran yang akan dimainkan. Selain itu, seorang pemeran juga harus berimajinasi tentang pengalaman hidup peran yang akan dimainkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar